SENGKANG, FAJAR — Pertanian harus dijaga. Jika tidak, produksi komoditas akan terus turun.
Produksi pertanian di Kabupaten Wajo pada 2023 menurun. Pemkab Wajo berencana menggaet kaum milenial untuk bertani guna mencapai target produksi 1 juta ton.
Hal itu diutarakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo, Muhammad Ashar. Ia mengaku telah berinovasi demi mencapai target produksi padi satu juta ton per tahun.
Melalui program tani bangkit dan listrik masuk sawah. Pihaknya membangkitkan minat kaum milenial untuk bertani sampai dengan pemasaran.
“Kita punya luas lahan persawahan 102.589 hektare (ha). Sementara jumlah petani kita sekitar 80.000 orang dari 4.600 kelompok tani (poktan),” ujarnya, pekan lalu.
Dari jumlah tersebut terdapat kaum milenial atau muda kurang lebih 3.000 orang. Dalam merangkul milenial agar serius bertani, diberikan pelatihan. Mulai dari memprediksi waktu menanam benih, sampai mencari pemasaran di luar Sulsel.
“Kita selalu mengupayakan kaum-kaum ini fokus dan serius dalam sektor pertanian mulai dari sekarang. Dengan tercapainya satu juta ton per tahun diharapkan menyejahterakan masyarakat Wajo,” harap Ashar.
Pihaknya juga berupaya dan mencarikan solusi setiap permasalahan ketersediaan air untuk sawah petani tadah hujan. Agar bisa panen dua kali setahun.
Kepala Bidang Pertanian DPKP Wajo Burhanuddin menyampaikan, target satu juta ton diharapkan tercapai tahun ini. Sejumlah program dipadukan. Selain program tani bangkit, juga program mandiri benih Pemprov Sulsel serta memperluas percetakan sawah.