FAJAR, GAZA—Para pemimpin dunia dan aktivis mengecam Amerika serikat karena mengirimkan lebih banyak senjata ke Israel di saat mereka juga mengirim bantuan makanan ke Gaza.
Laporan media mengatakan AS telah setuju untuk mentransfer paket senjata baru senilai $2,5 miliar ke Israel di tengah perang Gaza yang sedang berlangsung.
Paket senjata bantuan Gedung Putih itu mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon (900kg) dan 500 bom MK82 seberat 500 pon (225kg). Itu menurut pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri sebagaimana dilaporkan Washington Post.
Washington Post menyebut bom seberat 2.000 pon, yang dapat menimbulkan kerusakan pada orang-orang hingga jarak 1.000 kaki (300 meter), telah “dikaitkan dengan peristiwa korban massal sebelumnya selama kampanye militer Israel di Gaza.
Dikutip dari Aljazeera, banyak pemimpin dan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia mengkritik AS karena mengirim lebih banyak senjata ke Israel terutama ketika pemerintahan Benjamin Netanyahu berjanji untuk melancarkan serangan di Rafah, tempat perlindungan terakhir bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina di Gaza.
Selain itu, Amerika juga sebelumnya berkali-kali menyatakan keprihatinan mengenai jatuhnya korban sipil di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di X, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk tindakan Washington dan mengatakan bahwa “menuntut Netanyahu untuk berhenti membunuh warga sipil dan memasok senjata kepadanya adalah sebuah kontradiksi prinsip dan moral yang belum pernah terjadi sebelumnya”.