”Ada 3 tahun masa transisi untuk diberikan dari sekarang. Jadi tidak perlu panik, tidak perlu takut, tidak perlu stres. Banyak waktu untuk melakukan transisi ini,” paparnya.
Bagi sekolah yang belum menerapkan kurikulum merdeka saat ini, pendaftaran telah dibuka. Ada tiga fase yang dapat diikuti, yakni Maret-April ini ada fase pendaftaran. Lalu, Mei, Juni, dan Juli ada masa fase memahami. Setelahnya, fase implementasi.
Disinggung soal keberlanjutan kurikulum ini ke depannya, mengingat dalam waktu dekat akan terjadi pergantian kepemimpinan, Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo meyakini, kurikulum Merdeka akan tetap berjalan meski ganti kepemimpinan.
Diakuinya, isu ini kerap jadi pertanyaan banyak pihak. Lantaran, banyak yang menilai ada semacam kebiasaan di mana ganti menteri maka ganti kurikulum.
Hal ini tak sepenuhnya benar. Sebab, jika dilihat implementasi K-13 ini sejatinya sudah berjalan sejak M. Nuh menjabat jadi menteri. Buktinya, baru 10 tahun kemudian ada pergantian. Meski ada penyempurnaan di era kepemimpinan Anies Baswedan dan Muhadjir Effendy.
(mia/jpg/zuk)