BONE, FAJAR-Petasan makin tak terkontrol. Bahkan mengganggu aktivitas ibadah Ramadan.
Kondisi ini dikeluhkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bone, Prof H Amir. Penjualan petasan dengan bebas oleh masyarakat sejak awal Ramadan sudah sampai mengganggu ibadah masyarakat.
“Yang saya pertanyakan itu, kenapa petasan dibiarkan sudah diperjualbelikan sejak awal Ramadan, biasanya kan mau lebaran, ini kadang orang salat taraweh bunyi (mangganggu),” keluhnya dalam Rapat Forkopimda, yang digelar Pemda Bone di Aula Latea Riduni, Rujab Bupati Bone, kemarin.
Dia berharap ada tindakan oleh pihak berwenang. Apalagi ini hampir setiap saat terdengar.
Sementara itu, Pj Bupati Bone Andi Islamuddin juga menanggapi masalah petasan ini sangat mengganggu proses ibadah masyarakat.
“Memang kelihatannya ada pergeseran nilai, ketika mau dilaksanakan ibadah, petasannya itu bersahutan di mana-mana, makanya harapannya kita minta ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Hal ini pun telah disampaikan langsung ke Polres dan Satpol PP untuk segera ditangani langsung dalam rapat tersebut.
“Kalau perlu besok subuh langsung jalan-jalan ke situ (tempat yang ramai petasan) supaya tidak terjadi hal-hal seperti itu,” ujarnya. (an/zuk)