MAKASSAR, FAJAR — Pertanian sejatinya bisa menghasilkan banyak duit. Syaratnya, digarap secara serius.
MENDORONG pengembangan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) salah satu opsi. Beberapa komoditas bisa menjadi andalan untuk dijadikan usaha pertanian. Saat ini, UTP di Sulsel tahun ini sebanyak 1.121.665 unit. Angka itu berkurang 4,45 persen dibandingkan 2013 yang sebanyak 1.173.954 unit.
“UTP paling banyak terdapat di Kabupaten
Bone dengan jumlah 130.600 unit atau 11,64 persen dari UTP Sulsel,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Aryanto, kemarin.
Selanjutnya, di peringkat kedua, Gowa dengan jumlah UPT 95.039 unit atau 8,47 persen, dan ketiga Bulukumba sebanyak 76.631 unit atau 6,83 persen. “Dan UTP paling sedikit terdapat di Kota Parepare dengan jumlah 2.944 unit atau 0,26 persen dari UTP di Sulsel,” tutur Aryanto.
Dalam usaha pertanian tersebut, ada sepuluh komoditas terbanyak yang diusahakan oleh UTP di Sulsel. Secara berurutan adalah padi sawah inbrida, ayam kampung biasa, sapi potong, kelapa, jagung hibrida, kambing potong, kelapa sawit, ubi kayu, karet, dan padi sawah hibrida.
“Sepuluh komoditas tersebut berasal dari tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan berupa padi sawah inbrida, jagung hibrida, dan padi sawah hibrida. Subsektor peternakan berupa sapi potong, ayam kampung biasa dan babi, dan subsektor perkebunan berupa cengkeh, kakao, kelapa, dan kopi,” ujarnya.
Untuk UTP yang mengusahakan padi sawah inbrida sebanyak 514,74 ribu unit atau sekitar 45,89 persen dari seluruh usaha pertanian perorangan. Sapi potong dan jagung hibrida masing-masing diusahakan oleh 215,59 ribu unit atau 19,22 persen dan 209,94
ribu unit atau 18,72 persen UTP.