Selanjutnya, kabupaten/kota dengan jumlah UTP terbanyak kedua dan ketiga yaitu Kabupaten Gowa dengan jumlah 95.039 unit atau 8,47 persen, dan Kabupaten Bulukumba sebanyak 76.631 unit atau 6,83 persen.
“Dan UTP paling sedikit terdapat di Parepare dengan jumlah 2.944 unit atau 0,26 persen dari UTP di Sulsel,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, dalam usaha pertanian tersebut ada sepuluh komoditas terbanyak yang diusahakan oleh UTP di Sulsel. Secara
berurutan adalah padi sawah inbrida, ayam kampung biasa, sapi potong, kelapa, jagung hibrida, kambing potong, kelapa sawit, ubi kayu, karet, dan padi sawah hibrida.
“Sepuluh komoditas tersebut berasal dari tiga subsektor yaitu, subsektor tanaman pangan berupa padi sawah inbrida, jagung
hibrida, dan padi sawah hibrida. Subsektor peternakan berupa sapi potong, ayam kampung biasa dan babi, dan subsektor perkebunan berupa cengkeh, kakao, kelapa, dan kopi,” ujarnya.
Ia membeberkan, bahwa untuk UTP yang mengusahakan padi sawah inbrida sebanyak 514,74 ribu unit atau sekitar 45,89 persen dari seluruh usaha pertanian perorangan. Sapi potong dan jagung hibrida masing-masing diusahakan oleh 215,59 ribu unit atau 19,22 persen dan 209,94 ribu unit atau 18,72 persen UTP.
Komoditas selanjutnya adalah komoditas ayam kampung biasa 184,06 ribu unit atau 16,41 persen, cengkeh 154,26 ribu unit atau 13,75 persen, kakao 127,17 ribu unit atau 11,34 persen, kelapa 76,36 ribu unit atau 6,81 persen, padi sawah hibrida 75,35 ribu unit atau 6,72 persen, dan babi 70,52 ribu unit atau 6,29 persen.