SINJAI, FAJAR — Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Sinjai menyampaikan aspirasi ke DPRD Sinjai. Hal itu mereka lakukan karena gaji perangkat desa sejak 6 bulan terakhir belum dibayar.
Ketua Apdesi Sinjai, Andi Azis Soi mempertanyakan kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Sinjai, sebab sejak September 2023 Alokasi Dana Desa (ADD) yang digunakan untuk membayar gaji perangkat desa tidak dicairkan Pemkab Sinjai.
Padahal Pemkab Sinjai wajib menganggarkan 10 persen dari APBD yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). “Sudah menyeberang tahun dan dicatat sebagai utang Pemda tapi belum ada kejelasan sampai Maret ini,” bebernya, Selasa lalu.
Oleh karena dia berharap anggota DPRD Sinjai menjembatani persoalan ini. Apalagi, memasuki bulan ramadan dan sebentar lagi Lebaran, mereka membutuhkan dana untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami tidak mau ke mana lagi, ada ribuan perangkat desa yang belum terima gaji, makanya kami beri waktu 2×24 jam kalau tidak ada kejelasan maka kami akan turun demonstrasi,” tambah Kepala Desa Bua, Kecamatan Tellu Limpoe itu.
Kepala Desa Aska Kecamatan Sinjai Selatan, Ihwan Usman bahkan mengaku dicurigai oleh perangkatnya. Dia dituding memakan hak mereka. “Saya ini dicurigai, karenanya kami sangat berharap ini bisa jelas duduk persoalannya dan bagaimana solusi dari pemda untuk membayar hak kami yang sudah 6 bulan,” tambahnya.
Anggota DPRD Sinjai, Nur Alam sebagai penerima aspirasi berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut ke pimpinan DPRD. Sehingga Pemkab Sinjai bisa diundang untuk membahas persoalan ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).