Anehnya, jemaahnya ribuan datang memadati masjid. Mungkin ini namanya shalat mobil panther. Coba ngintip imam shalat tarawih super kilat di Youtube, mau ketawa takut dosa.
Jemaah shalat tarawih ekspres di Blitar terpaksa saling mendahului di tengah arus jalanan. Bisingnya dalam masjid minta ampun, karena 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘬𝘰𝘬𝘰𝘬 𝘶𝘵𝘵𝘶’𝘯𝘢 𝘭𝘰𝘥𝘢’-𝘭𝘰𝘥𝘢’ balapan liar shalat tarawih hingga 𝘵𝘢’ 𝘱𝘰𝘴𝘰-𝘱𝘰𝘴𝘰.
Mesin imam masjid dipaksakan lari kencang 120 kilo meter perjam. Berbagai rambu-rambu dan mekanisme shalat tarawih tak dihiraukan lagi, hingga lupa arah tujuan suci shalat. Prinsipnya, yang penting cepat selesai & bubar di belakang perkara.
Fragmen shalat ekstrem ini perlu dipertanyakan niat-nya bro! Pergi shalat tarawih di masjid yang bacaan imamnya super buru-buru bagai halilintar. Sekali tarikan nafas baca surah al-Fatihah disambung surah al-Kautsar.
Sudah benar gak niat seperti ini? Diterima kah amal tarawih balapan liarnya? Aku khawatir, bila datang hari kiamat besok, semua alumni jemaah shalat tarawih 𝘢𝘭𝘢 trengginas ini bisa-bisa melewati kota metropolitan Surga.
Kenapa bisa? Sebab, terlalu buru-buru menancap gas poollllllll menuju surga, sehingga rem cakram-nya 𝘣𝘭𝘰𝘯𝘨. 𝘓𝘢𝘳𝘪 𝘛𝘢𝘱𝘱𝘦𝘳𝘦 𝘗𝘦𝘳𝘦 𝘕𝘢 𝘓𝘪𝘯𝘤𝘰’ 𝘔𝘢𝘭𝘭𝘪𝘸𝘦𝘯𝘨 𝘔𝘢𝘣𝘦𝘭𝘢. Pentingnya menghadirkan niat secara benar.
Imam Sufyan Ats Tsaury merisaukan “Tidak ada yang lebih sulit untuk aku benahi selain niat, karena ia selalu berubah-ubah”. Niat dan amal ibarat dua sisi mata uang. Dalam setiap ibadah tentu ada niat, lalu diwujudkannya dengan amal perbuatan. Jadi, niat dan amal harus sejalan dan beriringan secara benar. Makanya, luruskan niat.