FAJAR, JAKARTA-Cuaca ekstrem diperkirakan bakal menyambut kedatangan Calon Jemaah Haji 1445 H di Mekkah. Musim haji tahun ini berada di siklus musim panas yang suhunya bisa mencapai 50 derajat celcius. Dalam kondisi tersebut, Jemaah haji disarankan untuk tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram.
“Jemaah haji harus mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan jiwa. Karena cuaca panas di sana beda dengan Indonesia. Sehingga ini menjadi bahan sosialisasi kepada Jemaah yang akan berangkat tahun ini,” jelas Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat, saat memberikan pengarahan pada acara Bimbingan Teknis(Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.
Dia berharap ada skema alternatif dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H agar masalah-masalah krisis yang pernah terjadi tidak terulang. Termasuk pelayanan managerial transportasi yang pada 2023 lalu membuat jemaah mengalami masalah di Muzdalifah. Transportasi harus dipersiapkan dengan baik.
Belajar dari berbagai masalah yang pernah terjadi, Arsad mengingatkan agar PPIH memahami tugas dan fungsinya. PPIH kata dia, harus disiplin dan siaga dalam 24 jam melayani jemaah haji. Bahkan petugas diminta untuk siap tidak melaksanakan haji jika tenaganya dibutuhkan, khususnya yang sudah berhaji.
“Petugas haji wajib mengenakan identitas petugas. Seperti baju dan atribut lainnya setiap hari dan kemanapun. Dengan begitu, jika ada jemaah yang membutuhkan bantuan bisa segera tahu kemana mereka meminta bantuan karena melihat ada petugas haji di sekitar mereka,” tegas Arsad.