GAZA, FAJAR–Israel terus melanggar HAM. Perlindungan negara adidaya membuatnya makin brutal.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, pasukan Israel menyerang RS Al Shifa. Mereka menodongkan senjata, dan mengarahkan rudal ke sebuah bangunan yang digunakan untuk melakukan prosedur operasi khusus.
Jurnalis Al Jazeera Ismail Al-Ghoul menjadi korban penangkapan yang dilakukan di RS Al Shifa. Al-Ghoul berada di RS itu bersama kru dan jurnalis lainnya untuk meliput serangan tersebut.
Dilansir Al Jazeera, selain jurnalis, ribuan warga sipil juga terjebak di Al Shifa. Termasuk para staf medis, pasien, maupun keluarga pengungsi. Setelah 12 jam ditahan pasukan Zionis, Al-Ghoul dibebaskan. Dia pun menceritakan perlakuan kejam para tentara kepadanya dan jurnalis lainnya.
Para jurnalis ditelanjangi dan diperintah tiarap dalam kondisi mata tertutup dan tangan terikat. Sambil mengintimidasi, pasukan itu menyebut siap menembakkan senapan jika ada pergerakan dari para jurnalis.
”Pasukan Israel membuat berbagai tuduhan bahwa mereka mencari orang-orang yang diburu di dalam kompleks tersebut, tetapi sejauh ini tidak menampilkan bukti apa pun untuk menjustifikasi apa yang terjadi di Al-Shifa,” ujar Hani Mahmoud, jurnalis Al Jazeera di Rafah, kemarin.
Aniaya Dokter
Pasukan Israel juga menangkap lebih dari 80 warga Palestina lainnya, termasuk tenaga medis. Dalam beberapa video yang viral di media sosial, pasukan Zionis juga menganiaya beberapa staf medis dengan membuat simbol Bintang Daud Israel menggunakan pisau ke punggung mereka.