Selain menghubungkan mahasiswa dengan perkembangan teknologi digital, QRIS juga menghubungkan mereka dengan pedagang, memberikan keuntungan bagi pedagang dengan mengurangi biaya pengelolaan kas, menghindari uang palsu, dan menghilangkan kebutuhan akan uang kembalian.
Meskipun demikian, penggunaan QRIS juga menghadapi beberapa kendala, seperti masalah jaringan saat bertransaksi, kesalahan pada aplikasi, atau kadang-kadang pembayaran terdapat masalah di mana saldo pengguna telah berkurang namun pembayaran tidak berhasil diproses oleh pedagang.
“Transaksi dengan QRIS seringkali mengalami masalah, terutama terkait dengan jaringan dan kadang-kadang masalah pada aplikasi e-wallet yang tidak bisa masuk,” ujar Rani, mahasiswa Universitas Negeri Makassar.
Kontribusi QRIS dalam pertumbuhan ekonomi
Afdal Alham (35), Pengamat Perbankan mengatakan jika QRIS memainkan peran yang penting dalam meningkatkan sektor-sektor pelaku usaha. Afdal melihat penggunaan QRIS yang begitu mudah dan juga sangat membantu untuk semua masyarakat.
QRIS saat ini memang sudah menjadi bagian teknologi keuangan yang menjanjikan di mana sektor-sektor pelaku usaha akan memberikan keuntungan baginya. “Di sisi lain kemudahan-kemudahan bertransaksi, sistem keuangan yang tanpa ribet dan sangat mudah bagi masyarakat saat ini, kenapa harus Qris? Selain mudah, juga sangat membantu pelaku UMKM dalam berbisnis jarak dekat dan jauh di mana hanya dengan menggunakan barcode untuk transaksi, tidak hanya itu, QRIS juga mulai mengembangkan terus sistem transaksi dimata masyarakat,” ujarnya.