Beliau pun yang didaulat membuka pintu-pintu surga. Inilah yang disebut garansi dan wa’ad. Khalifah Umar bin Khattab usai ditikam oleh Abu Lu’lu’ah (dikenal dengan Fairuz). Menjelang wafatnya, Khalifah Umar menangis sejadi-jadinya. Isterinya pun heran, mengapa tuan menangis? Khalifah Umar menjawab: “Apakah semua amal saleh-ku diterima Allah?” Padahal Khalifah Umar termasuk kategori dijanjikan Nabi SAW menduduki Istana Surga.
𝘈𝘭𝘢 𝘬𝘶𝘭𝘭𝘪 𝘩𝘢𝘭, Sebenarnya yang menentukan orang masuk surga, bukan banyaknya perolehan amal shaleh, tapi terletak beratnya amal shaleh. Tidak sedikit dalil mengurai prihal beratnya amal ini.
𝘑𝘪𝘬𝘢 amalan 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘣𝘪𝘫𝘪 𝘴𝘢𝘸𝘪𝘱𝘶𝘯, 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 (𝘱𝘢𝘩𝘢𝘭𝘢)𝘯𝘺𝘢…(QS. Al-Anbiya’: 47)
Maka adapun orang yang berat timbangan (amal kebaikannya), (QS. Al-Qari’ah: 6). Pasti lulus jalur undangan masuk Jannatul Firdaus.
𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘥𝘻𝘢𝘳𝘳𝘢𝘩𝘱𝘶𝘯, 𝘯𝘪𝘴𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 (𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 amal saleh)𝘯𝘺𝘢. (QS. az-Zalzalah Ayat 7).
Nabi SAW bersabda, 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘭𝘦𝘵𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘻𝘢𝘯, 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩𝘪 amal saleh (𝘢𝘬𝘩𝘭𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢).
𝟎𝟒 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧 𝟏𝟒𝟒𝟓 𝐇