”Agar masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih tangguh dalam menghadapi ancaman bencana. Serta dapat beradaptasi, menyesuaikan dengan kondisi perubahan iklim,” ungkapnya.
Direktur Program CWS Irma Sopamena menjelaskan, program aksi dini kesiapsiagaan bencana di Makassar ini sengaja diperkenalkan kepada Pemkot. Sekaligus mengajukan permohonan persetujuan Rencana Kerja Tahunan (RKT) CWS di Kota Makassar.
”CWS berkantor pusat di New York dan telah bekerja di Indonesia sekitar 20 tahun, dengan kantor perwakilan di Jakarta. Makanya kami lakukan audiensi untuk memperkenalkan program ini kepada Pemkot Makassar, sekalian meminta persetujuan RKT,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, perizinan prinsip CWS di Indonesia dikeluarkan oleh Kemenlu RI. Sedangkan izin operasional serta perjanjian kerjasama melalui Kemensos RI, yang menjadi mitra kerja CWS dengan Pemerintah RI.
Irma mengatakan, CWS dimandatkan bermitra dengan organisasi lokal. Dan di Makassar, mereka menggandeng INANTA untuk mewujudkan program Community Led Early Action and Resilience (CLEAR).
Program ini fokus di Kecamatan Biringkanaya dan Manggala, dengan lokus empat kelurahan. Masing-masing Paccerakkang, Katimbang, Manggala dan Tamangapa, yang sudah berjalan sejak Juli 2023 dengan durasi kerja tiga tahun.
”Program CLEAR ini diimplementasikan oleh INANTA sebagai mitra pendamping, didukung CWS bersama Act For Peace (AFP) dan Australian NGO Cooperation Program (ANCP) DFAT Australia,” kata dia.
Sehubungan dengan hal itu, CWS juga diwajibkan oleh pemerintah pusat, untuk menyampaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang disepakati, bersama pemerintah di mana program CWS dilaksanakan.