”Saya tentu berterima kasih dan mengapresiasi kalau ada kelompok masyarakat atau partai yang mempertimbangkan saya. Tetapi saya belum berpikir jauh ke sana, dan saya juga belum pernah mengkampanyekan hal itu,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika memang ke depannya ada langkah serius dari parpol untuk mengusungnya, dia juga tidak menutup pintu. Tetapi untuk saat ini, pihaknya masih fokus untuk menyelesaikan tanggung jawabnya di KONI dan sejumlah cabor.
”Kalau memang ke depannya ada yang serius, kami tidak menutup pintu. Tetapi saya kan masih punya tanggung jawab di KONI, termasuk tanggung jawab kepada sesama masyarakat melalui olahraga. Kami juga selama ini sudah berbuat, mencoba memberi kontribusi positif terhadap tumbuh kembang Kota Makassar,” ungkapnya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto mengatakan, pada dasarnya figur lama tidak kehilangan kekuatan. Itu terlihat dengan capaian bagus pada Pileg lalu. Namun figur baru juga punya potensi untuk merebut kursi.
Mengingat, beberala nama juga mulai muncul, seperti Udhin Shaputra Malik. Meski secara perlahan pamornya redup seiring mencuatnya nama Indira Jusuf Ismail. Kemudian, nama Ahmad Susanto, Fadhel Tauphan, dan Aliyah Mustika Ilham juga perlu dipertimbangkan. Sebab, mereka semua punya kans besar mengancam elektabilitas nama lama.
”Ahmad Susanto punya jejaring bagus. Fadhel juga sudah membuktikan diri di DPRD Sulsel. Ibu Aliyah dan Ibu Indira juga bagus. Saya rasa mereka bukan sekadar meramaikan, tetapi mengancam fugur lama yang sudah dikenal lebih dahulu,” terangnya. (wid)
