English English Indonesian Indonesian
oleh

Heboh! APBD Palopo Pailit, Kebijakan Serba Audit Menghambat

PALOPO, FAJAR–Utang Pemkot Palopo menumpuk. Anehnya, semua utang tak kunjung dielesaikan dengan dalih audit.

DUA hal sangat mencuat saat ini. Pertama honor Kader Keluarga Berencana (KB), Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan tenaga Posyandu yang telah tertunggak selama enam bulan. Terhitung sejak Oktober 2023.

Dengan honor Rp300 ribu per bulan untuk 500-an orang, Pemkot Palopo setidaknya berutang sekitar Rp1 miliar. Buntut utang itu, honorer terpaksa turun aksi menuntut hak mereka, Kamis, 7 Maret.

Kedua, proyek revitalisasi Stadion Lagaligo dengan anggaran Rp40 miliar. Kontraktor telah mengerjakan sebagian besar tahapan, namun tak kunjung dibayar. Akibatnya, pekerjaan terhenti. Pekerja dan rekanan belum menerima pembayaran.

Dengan tumpukan utang demikian, bukannya menyelesaikan, Pemkot Palopo malah berdalih menunggu hasil audit. Logika tenaga honor dan rekanan proyek, utang adalah kewajiban yang harus dibayarkan. Kebijakan audit ini justru menghambat pembangunan dan pelayanan. APBD Palopo terkesan pailit.

“Kalau ada uang pasti kita bayarlah,” ujar Roadatul Jannah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Palopo, Jumat, 8 Maret 2024.

Bahkan, pembayaran utang proyek revitalisasi Stadion Lagaligo belum dimasukan dalam APBD pokok 2024. Alasannya, belum adanya hasil audit dari Badan Pemerika Keuangan (BPK).

Pemkot menjadwal ulang pembayaran utang diproyeksikan masuk dalam APBD perubahan 2024. Artinya, baru bisa cair November atau Desember nanti. Padahal, utang itu telah ada sejak 2023.

News Feed