JAKARTA, FAJAR–Idealnya sebuah perusahaan, keuntungan adalah dividen. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pun mendapatkannya.
BRI menjadwalkan pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham senilai Rp48,1 triliun atau sebesar Rp319 per saham. Keputusan dividen tunai tersebut ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pekan lalu.
Manajemen Bank BRI mengatakan, alokasi dividen tersebut diambil dari sekitar 79,63 persen dari koleksi laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp60,09 triliun. Jumlah tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024 sejumlah Rp 12,66 triliun atau sebesar Rp84 per saham.
“Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sekurang-kurangnya sebesar Rp 35,43 triliun atau sebesar Rp 235 per saham,” tulis Manajemen BRI dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu, 6 Maret.
Dividen tunai akan diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan/atau Pemilik Saham Perseroan pada Sub Rekening Efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 15 Maret 2024 (Recording Date).
Dari total dividen yang dibagikan, manajemen merinci sebesar Rp25,71 triliun merupakan dividen BRI untuk negara. Lantaran sempat diberikan Rp6,77 triliun pada 18 Januari 2024, maka saat ini sisa dividen tunai yang akan diterima negara mencapai Rp18,94 triliun.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengumumkan akan mendistribusikan dividen sebesar Rp10,45 triliun atau meningkat 42,76 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp7,32 triliun.