Pasca melakukan transplantasi ginjal, Munir (46) kini terlihat lebih fit dan sudah bisa melakukan aktivitas ringan sehari-hari.
DEWI SARTIKA MAHMUD
Nipah Park
Wajah Munir (48) terlihat bercahaya saat hadir pada kegiatan sosialisasi dan talkshow yang digelar RSUP Wahidin Sudirohusodo (RSWS) di Nipah Park, Makassar, Minggu, 3 Maret 2024.
Sang istri, Rahma Junaid (46), dan anak mereka, setia menemaninya. Sang adik, Irwan (33) yang mendonorkan satu ginjalnya, juga turut mendampingi Munir. “Makan ki ini roti, biar ada isinya perut,” ucap Rahma sembari menyodorkan sebuah roti kepada Munir.
Munir membuka masker yang dikenakannya. Kemudian mengambil roti tersebut. Menggigit pinggiran roti secara perlahan. Senyumnya mengembang. Ia tak menyangka bisa kembali menghirup udara segar, bahkan menginjakkan kakinya di mal.
Maklum, ini adalah kali pertama Munir masuk mal lagi. Setelah sembilan tahun lalu ia divonis gagal ginjal. Saat itu, hidupnya hanya sebatas tempat tidur, rumah sakit, dan selang cuci darah.
Kesakitan luar biasa, menjadi teman hidupnya. Bagaimana tidak, tiga kali dalam sepekan Munir harus cuci darah. Beruntung, keluarga sangat menyayanginya. Meski harapan hidupnya tipis, ia tak patah semangat.
Hingga akhirnya Irwan, adik kandungnya memilih menyumbangkan satu ginjalnya untuk sang kakak. “Dahulu itu, biar duduk saja susah,” kenangnya.
Terhitung tiga bulan sudah ia sukses menjalani transplantasi ginjal, pada Desember 2023 lalu. Ada perbedaan besar yang dirasakan Munir. Meski jalannya masih harus dituntun oleh sang anak, setidaknya Munir sudah bisa berbaur seperti sedia kala.
