FAJAR,SENGKANG- Pemkab Wajo melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pertanian. Salah satu inovasi yang dirancang adalah program Listrik Masuk Sawah (Lisa).
Program itu untuk menjawab kebutuhan listrik di areal persawahan yang selama ini terus digaungkan para petani. Bahkan kerap kali menjadi keluhan saat anggota DPRD Wajo melakukan kunjungan ke masyarakat.
Listrik khusus petani di areal persawahan AKAN membantu petani yang kesulitan air saat musim kemarau hingga harus mengoperasikan diesel untuk memompa air.
Selama ini, petani kerap harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk membeli bahan bakar diesel.
Dengan jaringan listrik tersebut, petani tidak kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk menyedot air menggunakan mesin diesel. Sehingga, jika itu terealisasi, selain membantu meningkatkan produksi pertanian, juga memangkas biaya yang dikeluarkan petani.
Hal tersebut diungkap Wakil Ketua II DPRD Wajo, Andi Senurdin Husaini Hasan. Ia menuturkan, di tengah pesatnya teknologi, saat ini listrik menjadi penunjang dalam sektor pertanian. Kebutuhan listrik di sawah diaspirasikan petani di Kecamatan Tanasitolo dan Majauleng.
“Kami sudah berkunjung ke PT PLN Area Makassar Selatan untuk membahas program Lisa. Dan memang program tersebut sudah berjalan di beberapa daerah,” ujarnya, Rabu, 28 Februari 2024/
Menurutnya, upaya kerja sama tersebut telah menjadi instruksi Kementerian Pertanian untuk dijalankan di daerah, karena di tingkat nasional PT PLN juga mendukung upaya peningkatan produksi pertanian padi di seluruh Indonesia.