Berbeda dengan Alam, ia sudah cukup hapal titik jalan yang rusak dan berlubang di Jl Poros Benteng. Namun, ia berharap pemerintah memperhatikan jalanan untuk diperbaiki. “Jalanan (rusak) harus jadi perhatian pemerintah. Harus diperbaiki,” ucapnya.
Jangan sampai ada korban baru mendapat perhatian dari pemerintah. Alam menyarankan kepada pengendara yang melalui yang yang berlubang dan rusak agar berhati-hati.
“Apakah rusak parah-pi baru mau diperbaiki ini jalanan,” tanya Alam.
Alasan Anggaran
FENOMENA jalan rusak selalu dibenturkan dengan anggaran. Alasan itu yang kerap menghambat perbaikan.
Awaluddin, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Bima Cipta) Pinrang juga berdalih sama. Dia mengeluhkan anggaran yang tidak cukup untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan rusak di daerahnya.
“Kami keterbatasan anggaran. Kami tahun ini cuma dapat Rp45 miliar sudah sama gaji dan lain-lainnya. Untuk perbaikan Rp2 miliar satu kabupaten. Dalam kota juga,” kata Awaluddin, kemarin.
Pihaknya saat ini sedang mengidentifikasi jalan yang betul-betul rusak. Lalu lintas yang rata-rata hariannya tinggi akan jadi prioritas perbaikan.
“Tahun ini yang kami kerjakan di Jalan Jampue akan kita bangun kembali. Kami masih proses tender,” tambahnya. (ams/zuk)
