Apa yang ditunjukkan dari pendidikan multibahasa berbasis bahasa ibu, kita dapat melihat bahwa pendidikan multibahasa bukan hanya sekadar solusi pendidikan yang efektif, tetapi juga merupakan investasi bagi generasi berikutnya.
Pendidikan multibahasa bagai pintu amat luas bagi anak-anak untuk berkembang secara holistik. Dengan memperkuat bahasa ibu sebagai pondasi, anak-anak dapat membangun kepercayaan diri dalam diri mereka sendiri, sambil memperoleh kemampuan untuk menguasai bahasa lainnya.
Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan potensi ini sebagai sumber daya pembangunan. Mengakui dan menghargai berbagai bahasa dan budaya, akan memperkuat ikatan antarindividu, antarkomunitas, serta menciptakan masyarakat yang lebih koheren dan toleran.
Bagaimana relevansinya dengan konteks globalisasi. Pada era di mana keterampilan komunikasi lintas budaya sangat dihargai, kemampuan untuk berbicara lebih dari satu bahasa memberikan keunggulan kompetitif. Anak-anak multibahasa akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk sukses di kancah internasional. Mereka akan menjadi warga dunia yang kian berdaya dan berbudaya.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk bersatu dalam mendukung pendidikan multibahasa berbasis bahasa ibu. Dengan memprioritaskan pendidikan yang inklusif dan beragam, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang sepenuhnya sebagai warga dunia.
Pendidikan multibahasa membutuhkan partisipasi semua pemangku kepentingan. Sebab tidak pernah ada solusi tunggal mengenai pengembangan kebahasaan, setiap daerah memiliki karakter dan kekhasan. Demikian pula penuturnya. Slogan utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing, pada dasarnya pijakan utama aspek multibahasa ini.