English English Indonesian Indonesian
oleh

INANTA-CWS Gelar Lokakarya Aksi Antisipatif Banjir Kota Makassar

Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kota Makassar, Sember Pamboako menegaskan, Pemkot menyambut baik lokakarya aksi antisipatif ini. Menurutnya, dukungan berbagai pihak yang solutif, bisa memberi kemudahan pemerintah dalam mengambik tindakan.

”Dukungan dari INANTA dan CWS ini sangat strategis. Khususnya untuk mendukung pemerintah dalam isu pengurangan risiko bencana, juga adaptasi terhadap perubahan iklim di Kota Makassar,” bebernya.

Sementara Technical Advisor UN-OCHA, Hadrianus Edi Handoko mengatakan, pada dasarnya bencana banjir di Makassar sulit diatasi. Belum lagi jika ditambah dengan ancaman perubahan iklim.

Bahkan kata dia, Sulsel berada di peringkat lima dalam hal intensitas terjadinya bencana hidrometeorologi di Indonesia. Sehingga, banjir dan genangan memang sulit teratasi.

”Kita punya harapan besar untuk meminimalisir dampaknya. Kalau bencananya sulit dibendung, makanya risiko dari bencana itu yang diperkecil. Tentu dengan berbagai metode dan teknologi,” terangnya.

Lokakarya ini juga dihadiri sejumlah pihak pemerhati bencana di Kota Makassar, seperti BPBD Sulsel dan Makassar, BBWS Pompengan Jeneberang, Dinas Sosial, BMKG Wilayah IV Makassar, Studi Pasca Sarjana dan Kebencanaan UNHAS.

Kemudian juga PMI Sulsel dan Makassar, Pemerintah Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya, Tagana Dinas Sosial dan Tim Reaksi Cepat BPBD Makassar, Unsur media dari Harian Fajar, serta perwakilan komunitas pada empat kelurahan (Paccerakang, Katimbang, Manggala dan Tamangapa). (wid)

News Feed