Ditutupnya aktivitas perusahaan bisa tersebab ketiga hal itu. Semua jenis sektor bisnis apabila menginginkan pencapaian laba untuk keberlangsungan perusahaan, maka hendaklah mengenali risiko-risiko apa saja yang akan dihadapi nanti. Dengan mengenali risiko, akan ada upaya atau kegiatan memprioritaskan, mengevaluasi, dan menjalankan kontrol yang dapat mengurangi risiko.
Upaya ini biasa disebut dengan mitigasi risiko. Akan tetapi, bukan berati dengan adanya risiko kita akan takut berbisnis, takut rugi, dan bahkan takut menjadi pemilik bisnis dengan cukup menjadi karyawan saja. Dengan menjadi karyawan, akan menjalani zona aman.
Patut diingat bahwa bisnis berisiko tinggi akan menghasilkan keuntungan yang tinggi pula. Bisnis yang rendah risiko, tentunya akan menghasilkan keuntungan rendah pula. Pada bisnis berisiko tinggi, minimal kurang pesaing pada sektor tersebut sehingga tingkat persaingannya rendah.
Keuntungan perusahaan lebih besar dinikmati oleh owner/pemilik perusahaan, karyawan perusahaan hanya mendapat gaji, bonus, dan insentif apabila perusahaan dapat laba. Olehnya itu akan lebih baik apabila menjadi pemilik perusahaan. Di samping sebagai karyawannya, pemilik perusahaan mendapat dividen dari keuntungan perusahaan.
Apabila risiko dan mitigasi risiko telah dikenali, maka perlu diperhatikan bagaimana melakukan kegiatan bisnis tersebut dengan memaksimalkan hasil pekerjaaan sedikit sumber daya.
Janganlah dengan melakukan mitigasi risiko menjadikan biaya menjadi bertambah. Pada ujungnya akan menjadi besar harga pokok penjualan dibandingkan dengan penjualan. Jangan pula biaya tersebut dikurangi karenea akan berdampak melemahnya aktivitas usaha.