MAKASSAR, FAJAR — Ada sensasi berbeda yang dirasakan saat menumpangi bajaj. Moda transportasi yang belum lama mengaspal di Makassar ini, rupanya cukup digandrungi oleh masyarakat.
Jumat siang, 16 Februari 2024. Cuaca sedang cerah. Tak hujan seperti hari-hari kemarin. Penulis mencoba menggunakan aplikasi Maxride. Aplikasi ini menyediakan layanan permintaan sewa bajaj. Kendaraan roda tiga, yang kemudinya mirip stang motor.
Pemesanan bajaj melalui aplikasi Maxride tak jauh berbeda dengan Gojek, Grab, ataupun Maxim. Hanya bentuk moda transportasinya saja yang berbeda. Tarifnya juga menyesuaikan jarak tempuh. Jangkauannya juga cukup luas. Terkadang bisa sampai ke Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar di sekitar wilayah Galesong.
Lima menit berlalu, bajaj yang dinanti pun tiba. Bunyi mesinnya tergolong halus, untuk ukuran transportasi yang lebih dahulu ada di DKI Jakarta itu. Rupanya model dan mesinnya sudah lebih mengikuti zaman. Tak ada lagi bunyi nyaring akibat knalpot yang mengeluarkan asap hitam.
Pengemudi bajaj duduk di depan. Di belakang, kursi penumpang bisa muat hingga tiga orang dewasa. Lalu ada ruang untuk menyimpan barang seperti tas atau bungkusan.
Semilir angin membuat penumpang merasa nyaman selama berada di atas bajaj. Kendaraan yang aslinya dari India ini memang menjadi pilihan baru di Makassar. Tak perlu takut kepanasan maupun kehujanan. Apalagi, bajaj juga sudah mengantongi izin mengaspal di jalan raya manapun di Makassar. Bahkan bisa menyusuri lorong-lorong sempit. Lincah, memang.
