English English Indonesian Indonesian
oleh

Gen-Z Produktif Kuasai Transaksi Rumah, Salip Kemampuan Babby Boomer

Kultur Lanjutan

Sebenarnya, tren memiliki rumah ini dibawa oleh generasi baby boomer. Namun seiring usia dan regenerasi, saat ini justru anak-anak mereka yang sudah memasuki tahapan produktif (baik Milenial, maupun Gen-Z)

Anak muda ini kemudian masuk sebagai golongan produktif dengan kategori menengah. Ini dipicu oleh pergeseran struktur penduduk yang sudah memasuki era bonus demografi.

“Yaitu jumlah penduduk yang usia muda dan produktif yang banyak, usia 15 ke atas itu dominan,” urai
pakar ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Hamid Paddu, kemarin.

Kelompok ini masuk sebagai kalangan menengah bawah yang baru. Ada tren di kalangan mereka untuk menempatkan rumah sebagai kebutuhan primer (utama). Bahkan merasa perlu memiliki rumah sebelum berumah tangga.

“Jadi mereka ini pemula, dan kebutuhan mereka itu adalah hunian. Maka mereka memanfaatkan yang sesuai dengan pendapatannya, maka dia butuh hunian bersubsidi,” jelas Hamid Paddu.

Tren ini cukup berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi sekarang cenderung lebih cepat mandiri, sedangkan kebanyakan generasi sebelumnya meski sudah produktif, masih tetap bergantung pada orang tua.

Masuknya kalangan menengah baru ini juga mengindikasikan terjadinya perbaikan ekonomi di Indonesia, sebab kebanyakan mereka sudah tak lagi bergantung kepada orang tua.

Keluarnya anak dalam keluarga ini kemudian akan mengurangi beban tanggungan keluarga tersebut.”Di mana sebelumnya enam anak mungkin kini tersisa tiga anak,” ujarnya. (an/zuk)

KEBUTUHAN HUNIAN. Salah satu kluster di Perumahan Citraland Tallasa City. Kemandirian kelompok Milenial dan Gen-Z membuat perumahan laris. ABE BANDOE/FAJAR

News Feed