Imbas Penurunan Kuota FLPP
FAJAR, MAKASSAR- Kuota rumah subsidi untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) turun tahun ini. Penurunan dari 240 ribu unit di 2023, menjadi 166 ribu unit di 2024.
Kondisi tersebut tentu berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan perumahan di Sulsel. Terutama rumah subsidi yang lebih banyak diminati. Harga rumah subsidi di Sulsel kini Rp173 juta, naik dari harga Rp168 juta tahun lalu.
Sekadar diketahui, tahun ini pemerintah mengaloksikan dana Rp21 triliun untuk FLPP rumah subsidi. FLPP adalah salah satu skema pembiayaan pemilikan rumah atau KPR bersubsidi dari pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
CEO Amerta Group, Alfred menuturkan tren pemenuhan kebutuhan rumah akan menurun. Seiring dengan penurunan kuota rumah subsidi. Bahkan, penurunan berkisar 31 persen.
Meski demikian, ia mengaku persoalan kuota ini akan diperjuangkan, agar ada alokasi anggaran bisa lebih di waktu mendatang. “Kita akan perjuangkan hal itu agar kuota bisa bertambah,” ucapnya.
Untuk pembagian kuota pembangunan rumah subsidi, lanjutnya, sistem yang berlaku sekarang daerah mana yang cepat penyalurannya, maka dia yang mendapatkan lebih kuota.
“Jadi tidak ada ketentuannya berapa besaran kuotanya setiap daerah. Tidak ada pembatasan,” jelasnya.
Menurutnya, hal yang menjadi penopang penyaluran KPR saat ini karena memang demand yang masih besar. Penghambatnya hanya keterbatasan kuota saja.
Terkait dengan kesulitan administrasi, secara regional Sulsel masih bisa diselesaikan, case by case.