English English Indonesian Indonesian
oleh

SAdAP: Kontestasi Politik Uji Kesetiaan Keluarga, Tetangga, Kerabat, dan Sahabat

FAJAR, MAKASSAR-Pemilihan umum 2024 yang tinggal beberapa hari lagi menyisakan cerita menarik terkait taktik politik yang sudah menjadi tradisi setiap pemilu. Minggu, 11 Februari 2024, memasuki masa tenang, di mana semua atribut kampanye diturunkan, tetapi aktivitas politik tetap memanas.

Calon Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sulsel 1, Syarifuddin Daeng Punna (SAdAP) dari Partai Demokrat, memberikan tanggapannya terkait fenomena “Serangan Fajar.” Menurutnya, serangan tersebut kerap menjadi kebiasaan dalam setiap pemilu.

Meskipun masa tenang seharusnya dimanfaatkan untuk membangun silaturahmi tanpa unsur politik, sehingga para calon Anggota DPR dan DPRD jangan sampai gencar melakukan serangan fajar atau membagikan sembako dan uang dengan harapan mendapatkan dukungan suara.

SAdAP menyampaikan pandangannya bahwa politik sebenarnya menguji kesetiaan keluarga, tetangga, kerabat, dan sahabat. Di tengah masyarakat, sekitar 60 persen di antaranya tergolong pemilih pragmatis yang rentan mengubah pilihan mereka jika diberikan insentif materi. Ini terlihat dari perubahan pilihan keluarga, tetangga, dan kerabat yang dapat dipengaruhi oleh sembako atau uang.

Fenomena ini membuka ruang untuk refleksi tentang arti kesetiaan dalam politik. SAdAP menegaskan bahwa penting untuk dapat memilah keluarga, tetangga, kerabat, dan sahabat yang tetap setia pada pilihannya tanpa tergoda oleh imbalan materi.

“Pemilu tidak hanya sekadar kontestasi kekuasaan politik, tetapi juga ujian integritas dan kesetiaan dalam hubungan sosial,” jelasnya. (*)

News Feed