Dilanjutkan acara serah terima syariat shalat sebanyak 50 kali dlm sehari-semalam. Wahyu perintah shalat turun nun jauh di luar mayapada bumi. “𝐷𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛”, kalkulasi logis Musa as kepada Rasulullah SAW. “𝑈𝑚𝑎𝑡𝑚𝑢 𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙, 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ, & 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑢”, begitu eksplanasi Musa as.
“𝑊𝑎ℎ𝑎𝑖 𝑁𝑎𝑏𝑖 𝐴𝑔𝑢𝑛𝑔, 𝐾𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑝𝑑 𝑅𝑎𝑏𝑏-𝑀𝑢, 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑔 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙”. Sahut Musa as penuh harap. Tawar-menawar perintah shalat di alam malakut, 𝐋𝐨𝐠𝐢𝐬 𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐢𝐧𝐢? Sepengetahuanku, semua wahyu turun, hanya di buana bumi berwujud Al-Qur’an/Hadis Qudsi. (bukan di tempatnya alien,… edisi yang lain) Moses as menjadi Mak comblang mengajar Rasulullah SAW teknik negosiasi secara rinci.
Ilmu tawar-menawar, pengetahuan dispensasi. Perlu menjadi renungan bahwa, andai ritualistis kewajiban menunaikan ibadah shalat sebanyak 50x hg saat ini, 𝑀𝑎𝑛𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛𝑖’, 𝑁𝑎𝑝𝑝𝑎𝑡𝑡𝑎 𝑘𝑖𝑟𝑢’ 𝑁𝑎𝑙𝑒𝑗𝑗𝑢’ 𝑆𝑒𝑚𝑝𝑎𝑗𝑎𝑛𝑔! Shalat 5 x sehari semalam saja ms banyak 𝑏𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔²𝑛𝑛𝑎 di Romang Polong.
Mengapa Moses as menyuruh Rasulullah ﷻ bolak(ik)? Usut punya usut, ternyata Musa as berpolitik praktis. Musa as melakukan strategi jitu usai menyuruh Rasulullah ﷻ bolak(ik) ke Rabb-Nya. Kok bisa? “𝑂 𝑜ℎ 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝐾𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛…”!!! Lirik lagu Matta Band. Nabi Musa as baru memiliki kesempatan berkali² menikmati cahaya Rasulullah SAW usai dari Halikul Jabbar.
Melihat wajah Rasulullah SAW sungguh karunia yang tak tertandingi nikmatnya. Upaya yang cerdas.
Strategi yang brilian. Taktik yang cemerlang. Pantaslah Musa as disebut 135x dalam Al-Quran krn kehebatan 𝑔ℎ𝑎𝑟𝑖𝑧𝑎ℎ-nya. Begitu banyak 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑠 Rahmat diperlihatkan Rasulullah SAW selama ber-Isra’ Mi’raj.