FAJAR, PAKISTAN—Media Pakistan melaporkan kemenangan tokoh independen yang didukung partai PTI setelah Imran Khan yang dipenjara didiskualifikasi dari pemilu.
Kandidat independen yang terkait dengan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dalam hal ini mantan perdana menteri Imran Khan yang dipenjara, melampaui ekspektasi dalam penghitungan awal pemilu Pakistan 2024 pada hari Jumat, setelah penundaan dan di tengah tuduhan kecurangan serta manipulasi jajak pendapat.
Partai PTI yang dipimpin Imran Khan dilarang mengikuti pemilu Kamis lalu sebagai sebuah blok, namun penghitungan tidak resmi oleh saluran TV lokal menunjukkan kandidat independen – termasuk lusinan kandidat yang ditunjuk oleh partainya – memimpin di sebagian besar daerah pemilihan.
Sebanyak 266 kursi ditentukan melalui pemungutan suara langsung pada hari pemilihan. Sementara 70 kursi cadangan dialokasikan berdasarkan kekuatan masing-masing partai di Parlemen.
Pada pemilu tahun ini, pemungutan suara satu kursi ditunda karena salah satu kandidat meninggal dunia. Jika tidak ada partai yang memenangkan mayoritas, maka partai dengan perolehan kursi terbesar dapat membentuk pemerintahan koalisi.
Dikutip dari Hindustan Times, pada pukul 09.00 waktu setempat – lebih dari 16 jam setelah TPS ditutup – Komisi Pemilihan Umum Pakistan (ECP) baru mengumumkan 13 hasil Majelis Nasional.
Lima kandidat di antaranya terkait dengan PTI, empat kandidat dari Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), dan empat kandidat dari Partai Rakyat Pakistan (PPP).
Kandidat PTI mencalonkan diri sebagai kandidat independen setelah Mahkamah Agung dan KPU menyatakan mereka tidak boleh menggunakan simbol partai – yaitu ‘pemukul kriket’. (amr)