FAJAR, BALOCHISTAN—Lima orang tewas dalam serangan militan saat Pakistan mengadakan pemilihan umum pada hari Kamis setelah penghentian sementara layanan telepon seluler di seluruh negeri dan penutupan beberapa perbatasan darat untuk menjaga hukum dan ketertiban.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan mereka mengambil langkah tersebut setelah sedikitnya 26 orang tewas dalam dua ledakan di dekat kantor kandidat pemilu di provinsi barat daya Balochistan pada hari Rabu.
Dikutip dari NY Post, ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sementara para pemimpin partai oposisi mengeritik tindakan menutup jaringan seluler.
“Sebagai akibat dari insiden terorisme baru-baru ini di negara ini, banyak nyawa yang hilang, langkah-langkah keamanan sangat penting untuk menjaga situasi hukum dan ketertiban serta menghadapi kemungkinan ancaman,” kata kementerian tersebut dalam sebuah postingan di platform pesan X.
Ribuan tentara dikerahkan di jalan-jalan dan tempat pemungutan suara di seluruh negeri dan perbatasan dengan Iran dan Afghanistan ditutup sementara.
Empat polisi tewas dalam ledakan bom dan penembakan yang menargetkan patroli polisi di daerah Kulachi di distrik Dera Ismail Khan di barat laut, kata kepala polisi setempat Rauf Qaisrani.
Satu orang tewas ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke kendaraan pasukan keamanan di Tank, sekitar 25 mil ke arah utara.
Serangan granat juga dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Balochistan, namun jajak pendapat tetap tidak terpengaruh karena tidak ada korban jiwa, Komisaris divisi Makran, Saeed Ahmed Umrani mengatakan itu kepada Reuters.