“Itu harus saya katakan, walaupun itu pakai logo Unhas. Itu bukanlah mengatasnamakan institusi. Kalau kita di universitas memang ada kebebasan dalam akademik, tapi selalu diikuti dengan yang bertanggung jawab, sehingga apapun itu harusnya sesuai dengan kaidah organisasi,” tegasnya.
Di samping itu, sikap forum guru besar dan dosen juga sama sekali tidak ada kerja sama dengan kampus. Bahkan itu bisa dikatakan klaim sepihak, karena hanya sebagian kecil dari keseluruhan civitas akademika Unhas.
“Jadi, teman-teman itu tetap dosen Unhas. Tapi bukan mengatasnamakan seluruh dosen Unhas. Hanya beberapa guru besar bahkan dosen-dosen yang berapa jumlahnya. Guru Besar di Unhas itu lebih 500 dan yang hadir cuma beberapa,” pungkasnya.
Berikut maklumat Rektor Unhas merespons sikap forum guru besar dan dosen Unhas:
Menyimak kontestasi politik yang semakin panas dengan eskalasi yang semakin mengkhawatirkan, terutama debat dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden, maka saya selaku Rektor Unhas menyampaikan secara tegas kepada semua sivitas akademika di lingkungan Universitas Hasanuddin agar:
- Harus aktif menjaga situasi dan kondisi termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif.
- Kebebasan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.
- Meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai.Hindari menyebarkan informasi hoax dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.
- Mari kita menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.
- Mari kita menjaga silaturahmi dan persaudaraan kampus yang kita cintai bersama. Mari kita jaga dan dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan.
- Adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan “Menyelamatkan Demokrasi”, tidak mewakili Unhas sebagai institusi.
Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan diberi kekuatan untuk selalu menjadi insan akademis yang bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI dan mengabdi untuk bangsa dan negara. (maj/*)