Selain itu, yang terpenting baginya adalah mendidik para birokrat menjadi pemimpin terbaik di masa depan. Ibaratnya, mampu bekerja dan berjalan di dalam badai dengan payung. Sebab payung tidak mampu menahan badai, tetapi dia bisa terus berjalan dalam badai tersebut.
“Jadi, saya mendidik birokrat Makassar seperti itu. Harus tahan terhadap badai, kuat menghadapi badai, dan bekerja dengan baik serta penuh kehati-hatian,” ucapnya.
Di samping itu, dalam sisi religius, dia mengutip sebuah hadits yang mengatakan, setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban.
“Dari sini kita tahu, kepempimpinan itu ada di setiap diri seseorang. Ciri-ciri pemimpin itu sederhana, bisa memimpin dirinya sendiri dan disiplin,” tutupnya. (wid)