FAJAR, MAMUJU- Sebanyak 29.533 orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 di Sulawesi Barat dilantik secara serentak. Mereka tersebar di 4.219 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Sulawesi Barat.
Pelantikan serentak ini juga disertai dengan penanaman 29.533 bibit pohon di 4.219 lokasi. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen terhadap kelestarian lingkungan, mengingat banyaknya logistik Pemilu yang menggunakan kertas dapat berdampak negatif pada alam.
Ketua KPU Sulawesi Barat, Said Usman Umar, menyatakan bahwa KPU bertekad meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih selama proses pemungutan dan penghitungan suara. Oleh karena itu, seluruh anggota KPPS akan menerima bimbingan teknis (Bimtek) yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya.
“Sangat diharapkan agar anggota KPPS tetap mematuhi ketentuan perundang-undangan dan kode etik penyelenggara dalam menjalankan tugasnya,” ujar Said Usman pada Kamis, 25 Januari.
Sebelumnya, KPU Sulawesi Barat juga telah menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) Fasilitator Kabupaten dan Bimtek Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 selama dua hari pada 16-17 Januari 2024. Tujuan utamanya adalah mengevaluasi kondisi dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Intinya, pada saat bimtek, fokusnya adalah semangat kerja, pemahaman dan penerapan kode etik penyelenggara pemilu, serta yang paling penting adalah proses pemungutan dan penghitungan suara,” kata Komisioner KPU Sulawesi Barat, Budiman Imran.
Dalam konteks ini, Anggota KPU Mamuju, Ibnu Imat Totori, menyatakan bahwa KPPS yang terpilih harus benar-benar memahami aspek teknis dalam pemungutan dan perhitungan suara. Imat menganggap penting adanya penguatan melalui Bintek, mengingat beban kerja KPPS di Pemilu 2024 yang sangat berat.
“Jika anggota KPPS tidak memahami tanggung jawabnya, hal itu tentu akan berdampak pada kualitas Pemilu 2024,” ungkapnya. (wir/*)