FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024 yang tersisa 19 hari lagi atau kurang dari tiga pekan dari sekarang, sejumlah pihak menyerukan agar mereka yang berkontestasi bisa menjaga suasana pesta demokrasi kondusif dan menerapkan prinsip politik bermartabat. Kontestan, simpatisan, tim sukses, maupun pihak-pihak yang terlibat atau memiliki kepentingan pada ajang lima tahunan ini diharapkan bisa mengendalikan diri.
Harapannya politikus dan pejabat publik bisa memberikan pendidikan politik yang baik bagi generasi bangsa. Sebab, ada tanda-tanda Pemilu 2024 adalah yang paling bobrok.
Hal tersebut diungkapkan dua pakar politik Unhas, Dr Hasrullah dan Dr Adi Suryadi Culla saat berkunjung ke Redaksi Harian FAJAR, Jumat, 26 Januari. Kedua tokoh ini menyebut, situasi politik saat ini cenderung menunjukkan gelagat yang kurang beretika. Terlalu banyak intrik-intrik yang sesungguhnya tidak sejalan dengan tujuan dari pesta demokrasi itu sendiri.
“Terus terang saya ingin mengatakan bahwa kondisi saat ini memprihatinkan sekali. Politk uang sudah terang-terangan. Maaf, dengan begini, kita sudah jauh sekali dari cita-cita reformasi dan mengkhianati demokrasi,” ucap Hasrullah.
Hasrullah menyebut, hal yang paling ironi adalah sepertinya pengawasan sudah tidak berjalan. Cenderung semuanya tak perduli dan menganggap biasa saja hal-hal yang sesungguhnya melabrak demokrasi dan merusak tatanan berbangsa. Padahal, kata Hasrullah, Pemilu adalah momentum memupuk semangat demokrasi untuk lahirnya kepemimpinan yang lebih baik.