FAJAR, MAKASSAR –Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakui langkahnya tidak mudah dalam menghadapi kontestasi politik tahun ini, yang disinyalir sebagai dampak retaknya hubungan mereka dengan Presiden Joko Widodo.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Selatan, Andi Ridwan Wittiri (ARW), menegaskan hal tersebut dalam forum rapat koordinasi pemenangan di Hotel Claro Makassar pada Kamis, 25 Januari. Menurutnya, PDIP saat ini berseberangan dengan penguasa, dan dia menilai posisi PDIP seperti berada di masa Orde Baru, di mana mereka tidak sejalan dengan penguasa.
“Perjuangan kita kali ini tidak mudah, karena kita tidak hanya berhadapan dengan partai lain, tetapi juga berhadapan dengan kekuasaan. Secara substansi, terulang kejadian yang kita hadapi di masa lalu, saat Orde Baru berkuasa,” kata dia.
Legislator di Senayan tersebut menegaskan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, telah menyatakan saat ini telah lahir Neo Orde Baru. Hal ini dianggap sebagai rintangan dalam berdemokrasi, tetapi PDIP tidak akan gentar. Mereka akan berada di garis perlawanan terdepan untuk menentang hal ini.
“Ibu Ketum sudah mengatakan, saat ini muncul Neo Orba yang mempersempit ruang gerak kita. Tetapi kita tidak takut dan tidak akan pernah takut. Kita akan lawan. Ingat, kontestasi Pemilu bukan persaingan kontestasi personal, tetapi persaingan partai,” tegasnya.
Dia mengimbau seluruh calon legislatif untuk bersatu dan bekerja sama. Jika partai memanggil atau ada pemanggilan dari pimpinan, maka semua kader wajib hadir. Dia menyatakan, sebagian caleg tidak pernah ikut konsolidasi pemenangan.
“Ini tinggal 21 hari menuju pencoblosan. Sehingga, kita perlu melakukan langkah strategis. Yang utama sikap taktis dan tindakan jangka pendek, dalam mengimplementasikan seluruh kerja-kerja kepartaian untuk pemenangan PDIP di Sulawesi Selatan,” katanya.
Menurut ARW, orientasi dan cita-cita politik PDIP setelah mengorganisasi partai selama lima tahun terakhir. Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada jalan lain untuk memenangkan kontestasi politik selain melalui evaluasi.
“Melalui Pemilu, PDIP bisa mewujudkan visi misi partai dan mempertahankan supremasi politik nasional secara konstitusional. Kemenangan PDIP merupakan kontribusi dari seluruh daerah. Pada Pemilu 2019, PDIP Sulawesi Selatan memberi kontribusi secara signifikan,” ungkapnya. (wid/*)