MAKASSAR, FAJAR–Jalan-jalanlah ke Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Sepanjang pagi hingga malam, jalan nasional itu selalu ramai. Terutama di sejumlah simpang jalan.
Terparah di simpang depan Pintu Unhas. Boleh dibilang, simpang jalan ini yang paling semrawut di kawasan itu. Memang ada lampu lalu lintas, namun kesemrawutan menjadi pemandangan lumrah. Awalnya dinggap pelanggaran, pada akhirnya dinilai sebagai kebiasaan akibat kejenuhan melihat itu terjadi setiap saat.
Salah satu pencetus utama adalah ratusan atau bahkan ribuan pelanggar melawan arus dari Jl Dr Leimena Baru alias Middle Ring Road (Jalan Lingkar Tengah). Mestinya, kendaraan dari arah dalam tak langsung putar kanan di Jalan Perintis Kemerdekaan arah Karebosi. Mestinya mereka memutar di U-Turn sebelum M’ToS.
Lantaran jadi kebiasaan, akhirnya pengendara sepeda motor lebih dominan melawan arah di jalur itu. Tujuan mereka adalah memperpendek jarak. Mereka baru menyeberang di simpang depan SPBU Pintu I Unhas. Inilah yang menyebabkan kesemrawutan parah di simpang itu.
Kondisi ini sangat membahayakan. Sebagimana lazimnya jalan nasional, kendaraan rata-rata melintas dengan kecepatan tinggi di jalan itu. Kecelakaan sangat mungkin terjadi, apalagi para pelanggar melawan arus kerap juga mengebut.
Andai saja ada petugas berwenang berjaga di situ, cerita tentang kesemrawutan itu akan berbeda. Sebab, pelanggar hanya takut pada sanksi. Bahkan, yang berwenang bisa memunculkan efek jera andai saja ada ketegasan bagi para pelanggar, semisal mengaktifkan tilang di kawasan itu.