MAKASSAR, FAJAR — Kuantitas kunjungan ke suatu objek wisata dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. Baik itu dari pengelolaan wisata, hingga masyarakat di sekitar lokasi wisata.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Andi Munawir mengungkapkan, selain dari kondisi alam yang indah, kenyamanan pengunjung dalam berwisata juga bergantung pada keramahan penduduk lokal.
Ia mencontohkan Bali sebagai praktik pengelolaan wisata yang baik. Kata ia, masyarakat lokal yang ramah dan menjamin kenyamanan dan keselamatan pengunjung akan membuat para wisatawan baik lokal maupun mancanegara akan punya daya tarik untuk kembali.
“Setiap saya ke lokasi dan desa wisata, hanya sedikit yang saya pesankan, jaga kebersihan, ramah ke wisatawan agar mereka merasa ingin kembali karena nyaman,” tuturnya, Minggu, 24 Desember 2023.
Ia membeberkan, potensi peak season (musim puncak) bisa berlangsung hingga akhir bulan Januari 2024. Ini perlu dimanfaatkan masyarakat terutama pelaku UMKM di sekitar lokasi wisata yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Tentu saja kita berharap pengusaha-pengusaha hotel tidak terlalu signifikan menaikkan harganya, kecuali dibarengi peningkatan fasilitas dan kualitas layanan terutama bagi konsumen wisata baik yang dari provinsi kita sendiri maupun nasional dan internasional,” harapnya.
Andi Munawir mengutarakan jika sudah jauh-jauh hari objek-objek wisata di Sulsek terkavling atau dibooking oleh para pengunjung. Utamanya yang memang sudah ikonik, misalnya Tanjung Bira Bulukumba, dan Toraja.