Oleh: Rina Afdhaliah Asri*
Peran ibu terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik generasi bangsa. Mereka memberikan bimbingan tanpa keluh kesah.
Kaum perempuan khususnya para ibu, seringkali dihubung-hubungkan dengan berbagai hal yang mahadahsyat. Keberdayaan sosok ibu seringkali dipersonifikasikan dalam beragam “superwomen”, laksana malaikat dan berbagai ungkapan atau pujian simbolis lainnya.
Nabi Muhammad saw bahkan menegaskan bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Suatu penggambaran spektakuler terkait eksistensi ibu dalam kehidupan manusia. “Apakah engkau masih memiliki ibu?” tanya Rasulullah saw kepada seorang perempuan yang kala itu ngotot ikut berjihad. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya (ibu), karena sesungguhnya surga di bawah kedua kakinya”.
Peran Kemitraan
Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, dihadiri 30 organisasi perempuan dari 12 kota dari Jawa dan Sumatra. Berbagai isu yang mengemuka saat itu antara lain pelibatan kaum perempuan dalam pembangunan bangsa, perbaikan gizi ibu dan anak, termasuk kiprah perempuan dalam kancah politik.
Beberapa tahun kemudian dalam Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung, dicetuskan 22 Desember sebagai Hari Ibu. Kemudian pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional Bukan Hari Libur, salah satu poin pentingnya adalah penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) telah mengagendakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023, kick off sudah digelar pada 14 November 2023 lalu di Istora Senayan. Perhelatan puncak berupa tasyakuran akan dilaksanakan pada 22 Desember 2023 di Jakarta.
Kemen-PPPA juga telah menggagas penyusunan buku “95 Perempuan Inspiratif” untuk mengangkat profil perempuan tangguh di bidang masing-masing, sebagai bukti keberdayaan, dedikasi, dan konstribusi kaum perempuan khususnya kaum ibu dalam pembangunan bangsa dan negara.
Bingkai semangat peringatan Hari Ibu tahun ini dibagi dalam empat subtema, yaitu perempuan bersuara, perempuan berdaya dan berkarya, perempuan dan revolusi, serta perempuan peduli. Ada pun tema utama: “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”, sebagai spirit untuk mendorong peningkatan peran dan kemitraan kaum perempuan dalam melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa (the founding fathers) dalam mengisi kemerdekaan.