FAJAR, MAKASSAR-Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok (BMKT) Universitas Hasanuddin mengadakan program pengabdian masyarakat kepada murid tingkat Taman Kanak-kanak di Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kegiatan yang mengusung tema “Pengenalan Kebudayaan Tiongkok pada Anak sebagai Solusi Pengalihan dari Gawai”. Itu dengan mengajak siswa-siswi TK untuk lebih memilih beraktivitas ataupun bermain tanpa gawai.
Pengabdian dilaksanakan di TK Handayani Makassar Senin (11/12) diikuti seluruh siswa siswi yang umurnya berkisar 5 tahun sampai 6 tahun.
Kegiatan diawali dengan penandatangan PKS (Perjanjian Kerja Sama) kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai kebudayaan Tiongkok dan disertai dengan permainan interaktif dengan tema serupa.
Seluruh peserta kegiatan pun tampak semangat dan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Kebudayaan Tiongkok yang dikenalkan dipadukan dengan metode yang tepat diberikan kepada anak usia tingkat Taman Kanak-kanak tersebut. Misalnya, mengenalkan hewan khas negara Tirai Bambu yaitu Panda melalui permainan puzzle, mengenalkan huru karakter Mandarin (Hanzi) yang sederhana dengan mewarnai Hanzi tersebut, serta pengenalan beberapa kosakata melalui permainan lapangan.
Kepala Sekolah TK Handayani Makassar, Rohana mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk diberikan kepada siswa-siswi TK untuk lebih beraktivitas tanpa gawai dan bisa mengenal kebudayaan Tiongkok lebih dekat. Hal inipun dapat mendukung proses belajar di sekolah.
Ketua Prodi BMKT, Dian Sari Unga Waru menuturkan beraktivitas atau pun bermain tanpa gawai memiliki efek yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak di masa pertumbuhan.
Apalagi anak-anak belum bisa membedakan yang mana yang baik untuk mereka sehingga kondisi saat ini yang sedang terjadi pada anak-anak zaman sekarang cukup mengkhawatirkan, anak-anak sekarang sangat kecanduan pada gawai untuk beraktivitas dan bermain.
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan Sekretaris Gugus Penjaminan Mutu Fakultas Ilmu Budaya, Firman Saleh dan turut terlibat mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok dalam pelaksanaan kegiatan ini.
“Diharapkan kegiatan ini tidak berhenti dan terus memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak di masa depan dan mampu mewujudkan tujuan awal dilakukan kegiatan ini,” ujarnya. (*)