FAJAR, WAJO– Temu Nasional Lazismu resmi dibuka di ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu, 2 Desember. Dengan tema “Optimalisasi Kebijakan Zakat Nasional melalui Transaksi Digital yang Progresif,” acara ini juga menampilkan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dengan fokus pada “Penguatan Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs.”
Bupati Wajo Amran mengapresiasi kontribusi positif Lazismu terhadap pemerintahan setempat. Program Lazismu secara efektif menanggulangi keterbatasan akses masyarakat kurang mampu terhadap BPJS, bahkan memberikan edukasi luas selama pandemi COVID-19.
Salah satu keberhasilan Lazismu Wajo terlihat pada program pembinaan Jamaah Tani, yang berhasil meningkatkan hasil tanaman cabai. Bupati Wajo menyaksikan petani yang mampu membeli mobil dari pendapatan cabai dan memberikan zakat, menciptakan lingkaran positif pemberdayaan masyarakat.
Prof. Qadir Gassing dari UIN Alauddin Makassar menyoroti kegiatan dakwah di pedalaman Sulawesi Selatan, khususnya kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam pemberdayaan kopi. Ini tidak hanya memberdayakan masyarakat tetapi juga memperkenalkan Islam secara positif.
Imam Mujaddid Rais menekankan sinergi Lazismu dengan berbagai lembaga untuk meningkatkan gerakan filantropi. Program pemberdayaan di Wajo telah membawa hasil positif, di mana petani yang dibina mampu membayar zakat.
Imam Mujaddid Rais juga menyoroti pentingnya dakwah Zakat, Infak, dan Sedekah sejak dini. Lazismu Cilik dijadikan contoh pendekatan dakwah yang inklusif dan berkelanjutan, menyentuh hati masyarakat.