Guru Besar Fakultas Teknik ini pun mengapresiasi Pekan Disabilitas menyambut puncak Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2023. Menurutnya, pentingnya memasukkan isu disabilitas ke dalam pembicaraan sehari-hari untuk menciptakan kesadaran dan sensitivitas terhadap sesama.
“Inklusivitas bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi itulah semangat yang harus kita terapkan. Kami sangat mendukung langkah-langkah ini dan berharap hal ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain,” tambahnya.
Kepala Pusat Disabilitas Unhas, Ishak Salim juga menegaskan komitmen universitas dalam mendorong kerja sama antara mahasiswa difabel dan pelaku media guna menciptakan lingkungan kampus yang mendukung. “Kami ingin menciptakan atmosfer di mana semua individu, termasuk mahasiswa difabel, merasa diterima dan didukung,” ujarnya.
Ia juga memuji antusias mahasiswa Unhas untuk menjadi teman difabel. Saat membuka pendaftaran relawan difabel tak cukup sehari sudah mendaftar 200 orang relawan. “Yang terlibat dalam acara Pekan Disabilitas ada 50-100 orang terlibat aktif,” ungkapnya.
Baginya modal untuk mewujudkan kampus ramah difabel. Ia juga menyebutkan, penerimaan mahasiswa baru Unhas tahun 2024, difabel sudah bisa melewati jalur tes umum. Pusat Disabilitas pun berupaya menyederhanakan proses penerimaan mahasiswa difabel.
Rencananya, tes penerimaan mahasiswa tidak lagi mengarah ke Universitas Negeri Makassar (UNM), melainkan langsung tes ke Unhas. “Proses ini akan didukung oleh teman-teman difabel untuk memastikan ketersediaan fasilitas yang memadai, seperti komputer yang mudah diakses untuk netra, dan pendamping disabilitas saat dibutuhkan,” pungkasnya.