OLEH : Muhammad Ishak
Alumni Teknik Perkapalan Unhas / Pascasarjana Teknik Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember ([email protected])
Komisi Pemilihan Umum telah menerima pendaftaran tiga pasangan capres dan cawapres untuk pemilu 2024 mendatang, bahkan sudah mendapatkan nomor urut masing-masing. Sebagai penduduk salah satu negara kepulauan terbesar didunia dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, kita perlu mendorong semua kandidat untuk mengangkat isu pengelolaan wilayah pesisir dan laut sebagai poin utama dalam merumuskan visi misi kepemimpinannya.
Wilayah pesisir merupakan sebuah entitas dengan keunikan tersendiri, pengaruh proses biologis dan fisik didarat dan di laut membentuk ekosistem yang dinamis. Pesisir memiliki kekayaan habitat yang sangat beragam, namun karena lokasinya dipengaruhi oleh aktivitas daratan dan lautan, wilayah pesisir menjadi rentan terkena dampak kegiatan manusia seperti industri, pertanian, aktivitas rumah tangga yang meskipun kegiatan utamanya di darat namun jika tidak dikelola dengan baik, maka limbah yang dihasilkan sangat mungkin untuk menyebabkan kerusakan di wilayah pesisir.
Pada tahun 2007 terbit Undang-undang pesisir yang menunjukkan bahwa pesisir dan laut merupakan bagian yang sangat penting dan strategis untuk dikelola dengan segala potensi yang ada. Untuk itu seluruh kandidat capres dan cawapres harus memiliki wawasan yang mumpuni terkait potensi sumber daya pesisir serta mengerti bagaimana cara untuk mengelola dengan baik demi peningkatan kesejahteraan yang adil dan merata.
