Oleh A. Ikram Rifqi
Calon Ketua Umum PB HMI 2023-2025
Hilirisasi merupakan langkah evolusi ekonomi yang berkelanjutan, di mana kebijakan industrialisasi yang mengedepankan komoditas bernilai tambah tinggi dan diarahkan menuju perubahan struktur ekonomi yang lebih kompleks.
Di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menekankan sedari awal bahwa hilirisasi industri menjadi salah satu langkah strategis bagi negara dalam mencapai status negara maju pada tahun 2045. Mengutip data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, menjelang akhir tahun 2023, fondasi perekonomian nasional Indonesia terus mengalami penguatan dengan pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2023 sebesar 5,17%.
Pertumbuhan yang ekspansif ini, salah satunya didorong oleh sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 4,88% (yoy) dengan kontribusi mencapai 18,25% terhadap PDB. Hal senada dalam publikasi Bank Indonesia berjudul “Penguatan Sektor Ekonomi Indonesia: Tinjauan Local Value Chain, Hilirisasi, dan Industri Hijau,” dijelaskan bahwa Hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) merupakan elemen krusial untuk memperkuat struktur ekonomi nasional. Tidak hanya itu, hilirisasi merupakan salah satu pilar utama untuk membuka peluang lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Ini terwujud melalui pengembangan sektor ekonomi biru (blue economy) dan ekonomi hijau (green economy) di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, ada 8 sektor dan 21 komoditas yang diprioritaskan sebagai sektor potensial.