FAJAR, MAKASSAR — Pengumuman Timnas AMIN tahap kedua menuai banyak kontroversi. Beberapa orang yang tercantum namanya dalam tim yang diumumkan tahap kedua kemarin, merasa tak pernah dikonfirmasi.
Selain itu, ada orang merangkap dua posisi, bahkan tiga posisi sekaligus bahkan ada orang yang namanya tertulis dua kali pada posisi sama tapi nomor urut berbeda.
Hendri Satrio misalnya, dia tidak merasa bahwa itu adalah namanya, sehingga mempertanyakan penetapan tersebut. Demikian juga, Ary Ginanjar yang merasa tak pernah dikonfirmasi soal kesediaannya menjadi tim AMIN.
Parahnya, sangat minim relawan yang selama ini sudah bekerja satu tahun bahkan dua tahun dan memiliki kualitas yang mumpuni terakomodasi dalam tim. Kekacauan ini kemudian ditenggarai ulah dari Sekjen Timnas AMIN, Novita Dewi.
Seharusnya Novita Dewi sebagai Sekjen membicarakan dengan baik dengan Captain, Capres dan Cawapres bahkan dengan Co Captain lainnya terkait hal tersebut. Menuntaskan segala hal sebelum diumumkan secara resmi.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim yang menilai koordinasi Sekjen Timnas AMIN dengan para stakeholders sangat buruk, bahkan banyak pimpinan partai politik yang komplain. Acara diberitahukan mendadak, persiapan sangat tidak memadai.
“Kami meminta Capres Anies untuk mengevaluasi kinerja Novita Dewi sebagai Sekjen Timnas AMIN, jika dibutuhkan, Sekjen Timnas AMIN segera diganti,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 22 November 2023.
Lebih lanjut menurut pria Bugis yang memimpin 259 relawan sejak 31 bulan lalu ini, mengatakan, dalam tim yang sudah terbentuk banyak pribadi yang jauh lebih mumpuni untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai sekjen dengan baik. Oleh karena itu, dirinya meminta agar sebaiknya pengumuman tahap ketiga nantinya sudah termasuk evaluasi terhadap Sekjen Timnas AMIN.