Di sinilah kejanggalan lain diungkapkan Asbar. Menurut dia, seharusnya si anak menunggu dirinya datang menjemput, akan tetapi kenapa justru lanjut berjalan dengan menumpangi mobil milik Jaya.
Asbar penuh kecurigaan, sebab tidak mungkin sang anak lanjut berjalan sementara dirinya tengah bersiap untuk menjemput. Bahkan mobilnya yang mogok rela ditinggal.
“Logikanya kan kalau anak saya menelepon otomatis dia akan menunggu, ini kenapa tidak. Malah lanjut terus sampai keluar jalur dan berakhir kecelakaan, turun ke sungai dan tenggelam,” tuturnya heran.
Meski banyak kejanggalan yang ia dapatkan, Asbar mengaku tak ingin mengambil kesimpulan sendirian. Olehnya ia berharap, penyelidikan menyeluruh akan dilakukan kepolisian dan mengungkap fakta sebenarnya.
“Harapan kami dari keluarga tentu mau yang adil untuk almarhum. Semoga polisi bisa mengungkap kebenarannya,” harapnya.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, mobil off-road dikendarai Jaya dan Hasrullah tenggelam di galian tambang dengan kedalaman sekitar empat meter. Hal itu dikarenakan mobil melewati jalan yang sebenarnya bukan jalur offroad.
Akibatnya Jaya dan Hasrullah terperangkap dalam mobil, kemudian tenggelam ke dalam air.
Saat kejadian, Jaya berhasil keluar dari mobil setelah memecahkan kaca jendela mobil samping kanan. Sementara Hasbullah tidak sempat menyelamatkan diri dan ikut tenggelam bersama mobil.
“Jadi warga di sekitar lokasi sempat menegur Jaya saat melintas namun tak dihiraukan. Korban melintas di lokasi dengan maksud jalan-jalan,” kata Kapolsek Parangloe AKP Muhammad Tang memberikan penjelasan usai kejadian.(maj)