FAJAR, MAKASSAR – Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan dan KPU bekerja sama mengadakan Sosialisasi Pemilu 2024 dengan tema “Sinergitas dan Kolaborasi dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024”. Kegiatan diadakan bertepatan di hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar.
Hadir membawakan sambutan, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Sulawesi Selatan (Sulsel), Tasrif. Juga hadir Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat KPU RI, Dohardo Pakpahan, yang membawakan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Pemilu 2024.
Ketua panitia, Suzanna mengatakan, kegiatan sosialisasi ini diikuti 109 peserta yang berasal dari, pengurus majelis, pengurus vihara, penyuluh, penceramah, dan pengurus Permabudhi dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan partisipasi umat Buddha dalam Pemilu 2024.
Sebelum memulai kegiatan, peserta melakukan doa bersama yang dipimpin oleh Bhikkhu Dhirasarano dari Sangha Theravada Indonesia.
Materi sosialisasi dibawakan oleh tiga Narasumber yaitu Ketua PD Permabudhi Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Yonggris Lao, M.M., Direktur Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Bapak Erik Kurniawan, S.H, dan Endang Sari, S.Ip., M.Si., selaku Komisioner KPU Kota Makassar dengan moderator bapak Louis Adi Putra Negera, SH, Koordinator Bidang Hukum PD Permabudhi Sulsel.
Yonggris menyampaikan, musyawarah yang merupakan proses demokrasi telah dijalankan di zaman Sang Buddha. Sang Buddha memuji suku Vajji yang selalu berkumpul dan bermusyawarah secara damai dan menghasilkan permufakatan, hal ini menyebabkan perkembangan dan kemajuan.
Pemilu adalah jalan kebajikan yang perlu dilalui dengan penuh kesadaran, pemahaman, kepedulian dan tanggung jawab demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Selain Luber dan Jurdil, pemilu wajib dijalankan secara Rumai, Rukun dan Damai.
Kemudian, Direktur Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Erik Kurniawan menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat Sulawesi Selatan masih sangat perlu ditingkatkan melalui peningkatan kesadaran pemilih.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Makassar, Endang Sari menyampaikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kota Makassar masih perlu ditingkatkan khususnya di Kecamatan Ujung Pandang dan Kecamatan Wajo.
Endang juga mengingatkan agar masyarakat tidak apatis dalam menyikapi pemilu yang akan datang. “Karena setiap putusan yang akan diambil oleh pemenang pemilu akan berefek langsung terhadap piring di meja makan kita,” ujar Endang.
Lebih lanjut Endang mengatakan bahwa kebijakan publik yang ditentukan oleh pemenang pemilu tersebutlah yang akan mempengaruhi harga dan tentunya daya beli masyarakat dan mempengaruhi piring makan setiap rumah tangga.
Diakhir sosialisasi, diadakan dialog tanya jawab dan tekad bersama untuk mewujudkan Pemilu yang Luber (Langsung ; Umum ; Bebas ; Rahasia),
Jurdil ( Jujur dan Adil) dan Rumai (Rukun dan Damai). (mum)