Berdasarkan data yang ada saat ini, dari 10.374 puskesmas di Indonesia, baru terdapat 54,9 persen puskesmas yang memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan. Sekitar 4,1 persen puskesmas yang tidak memiliki dokter, 43,71 persen puskesmas memiliki infrastruktur sesuai standar, dan 51,35 persen puskesmas memiliki alat standar kesehatan. Selain itu, kelengkapan sembilan jenis tenaga kesehatan di puskesmas dinilai masih belum merata antar wilayah.
Persoalan ini memerlukan upaya untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, melalui perluasan pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas kepada masyarakat.
Dengan program Dottoro’ta, masyarakat Makassar tidak selalu harus mendatangi pusat layanan kesehatan. Dottoro’ta dapat melayani lebih dari 1,5 juta penduduk di 153 kelurahan. Semuanya terhubung dalam layanan online di 47 puskesmas yang ada di Makassar.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin berharap, upaya penguatan pada pelayanan kesehatan primer bisa semakin mewujudkan konsep sehat yang diharapkan untuk masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan primer dibentuk untuk memastikan setiap masyarakat bisa tetap sehat tercegah dari berbagai penyakit. Itu sebabnya, fokus dari layanan kesehatan primer pada upaya promotif dan preventif, bukan pada kuratif atau pengobatan.
“Jangan jadikan puskesmas itu sebagai rumah sakit. Puskesmas itu seharusnya untuk menjaga orang tetap sehat. Sementara menyembuhkan orang sakit itu di rumah sakit,” ucap Budi di Jakarta, akhir Agustus 2023 lalu. (yuk)