”Saya senang kulineran ke Paotere dan Beba, sayang kalau banyak yang tidak dimanfaatkan. Akhirnya saya buat abon khas Gowa, Abon Pallu Ce’la,” bebernya.
Untuk bahan bakunya, ibu empat anak itu menggunakan dua bahan utama, ikan dan daging. Untuk dagingnya, dia mengambil tetelan segar dari berbagai sumber. Kemudian diolah dengan bumbu serai, lengkuas, kunyit dan garam. Kadang juga ditambahkan perasan jeruk agar bau amisnya hilang.”Itu bocoran resep saya. Tetapi yang paling pokok, kita harus jaga rantai dingin ikan dan daging itu. Sekarang sudah ada sampel yang dibawa ke Riyadh, ini berkat jejaring PNM. Saya masih urus kelengkapan berkasnya untuk ekspor,” tegasnya.
Memang benar, PNM sendiri tidak hanya mebanarkan pinjaman modal kepada UMKM. Tetapi memberikan pendampingan dan relasi pasar. Itu sebabnya, semua nasabahnya terus naik kelas.Hal itu ditegaska Kepala Bagian Publikasi dan Branding Produk Nasabah PNM, Yengki Romeo Wijayandaru.
Kata dia, tujuan PNM tidak hanya profit, tetapi menjadi wadah bagi UMKM agar bisa hidup lebih baik dari sisi perekonmiannya.”Kami tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga pendampingan dan jaringan pasar. Kami mau semua nasabah naik kelas, supaya bisa mendapat akses pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Lebih lanjut pria asal Jogjakarta itu mengatakan, Makassar dan sekitarnya saat ini menjadi wilayah strategis untuk menopang tumbuh kembang PNM. Itu sebabnya, daerah ini menjadi salah satu perhatian mereka.”Makassar dan sekitarnya jadi wilayah strategia dalam menunjang pertumbuhan PNM. Di sini pusat dari Kawasan Timur Indonesia (KTI), makanya.layak diperhatikan juga,” terangnya.
