Kehadiran Kajati di Luwu juga untuk memastikan bagaimana Kajari dalam pelaksanaan fungsinya bersama Forkompinda yang ada di kabupaten.
“Itu tugas saya melihat, dan ternyata komunikasi itu baik. Dengan komunikasi yang baik, kolaborasi yang baik, maka seluruh pekerjaan, seluruh tugas-tugas yang ada khususnya di Luwu ini bisa diselesaikan secara kolaboratif. Yang penting adalah saya ingin memastikan kehadiran kejaksaan negeri di tengah-tengah masyarakat, termasuk memastikan salah satunya kehadiran Kajari di tengah teman-teman media,” lanjutnya.
Leonard Eben Ezer Simanjuntak menguraikan strategi kepemimpinannya yang selalu mengutamakan “KOP”, yaitu Konsolidasi, Optimalisasi dan public trust.
“Nah harapan saya bagaimana dengan pembangunan di sini dapat dikawal termasuk penggunaan dana desa supaya tidak banyak kepala desa yang bermasalah. Kemudian memastikan mereka melaksanakan fungsi apa yang disampaikan oleh presiden, seperti sekarang masalah-masalah inflasi, kemudian mari kita kembangkan terus inovasi-inovasi baru,” ujarnya.
“Jadi semua dapat bekerja sama dengan melakukan kolaborasi, kolaborasi dengan kejaksaan, dengan pemerintah daerah, baik stakeholder lain, swasta maupun rekan-rekan media ini yang harus kita sama-sama lakukan, karena tidak ada tujuan yang bisa tercapai tanpa kolaborasi yang kuat, tanpa inovasi, tanpa kita melakukan transformasi, tanpa kita adaptif didalam pelaksanaan tugas kita,” tuturnya.
Kunjungan Kajati Sulsel ke Kabupaten Luwu didampingi pula oleh Asisten Pidana Militer Kolonel Laut (P) Dr. M. Asri Arief dan Asisten Pembinaan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Nur Asiah, S.H., M.Hum.. (shd)