Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, data tahun 2022 menyebutkan sebanyak 68 persen konsumsi LPG 3 kg dinikmati oleh rumah tangga mampu atau golongan 60 persen masyarakat kaya, yakni 5,07 Metric Ton (MT). Menkeu menyebut selisihnya hanya 32 persen konsumsi LPG 3 kg yang dinikmati masyarakat tidak mampu atau 40 persen golongan rumah tangga terbawah, yaitu sebesar 2,39 juta MT.
Subsidi LPG 3 kg mengambil porsi terbesar jika dibandingkan dengan subsidi BBM dan listrik. Sesuai APBN 2023, alokasi anggaran subsidi LPG 3 kg mencapai Rp117,85 triliun. Oleh karena itu, pendistribusian LPG 3 kg harus tepat sasaran agar dapat bermanfaat bagi masyarakat miskin ataupun masyarakat yang rentan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Data Pertamina menyebut, program uji coba tahapan pendataan dan pencocokan data subsidi tepat LPG 3 kg di Sulawesi hampir rampung. Pertamina telah meregistrasi sekitar 26.000 pangkalan LPG 3 kg, atau 90 persen dari total 29.000 pangkalan yang ada di wilayah ini hingga Juli 2023.(*)