LUWU, FAJAR — Fenomena El Nino disebut dapat menguntungkan komoditas kopi di Kabupaten Luwu Utara, khususnya di Kecamatan Seko, Rongkong, dan Kecamatan Rampi.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI), Dr Ir H Badaruddin Puang Sabang, MM. Menurutnya, El Nino tahun ini memberi dampak menguntungkan bagi petani kopi, karena kurangnya curah hujan di wilayah dataran tinggi di Luwu Utara.
“Karena rata-rata perkebunan kopi kita itu ada di dataran tinggi. Dengan adanya kemarau panjang yang terjadi membuat bunga dari komoditi kopi di Kabupaten Luwu Utara akan tumbuh dengan sempurna,” kata peraih penghargaan nasional kategori Penangkar Kopi Terbaik Indonesia dari Media Perkebunan pada peringatan Ulang Tahun Perkebunan Indonesia yang ke-76 tahun 2021 lalu itu.
Tokoh Petani Sulsel ini menambahkan, bunga dari tanaman kopi ini yang akan menjadi buah kopi yang akan dipanen nantinya.
Ketua Apkasindo Sulsel ini menjelaskan, kelemahan dari tanaman kopi ini yaitu musim penghujan yang cukup panjang. Hal itu dikarenakan, dari musim hujan tersebut dapat membuat bunga tanaman kopi yang telah tumbuh rontok akibat terkena hujan.
“Karena kelemahan kopi ini kalau kalo mereka lagi berbunga, dan terkena hujan bunga itu akan rontok,” jelas pria yang akrab disapa Puang Badar ini.
Selain itu tahun ini, untuk Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur mendapatkan bantuan bibit kopi robusta.
“Alhamdulillah, apa yang kita fasilitasi untuk petani kopi di Luwu Utara dan Luwu Timur bisa terealisasi. Kedua daerah mendapatkan bantuan bibit kopi robusta khusus wilayah dataran rendah (di bawah 800 dpl). Luwu Utara sebanyak 100.000 bibit pohon, dan Luwu Timur 100.000 bibit pohon,” sambungnya.